Tony Stark (Robert Downey Jr.) yang makin menggila dengan Stark Exponya memancing dengki dan iri hati segelintir orang-orang yang tak menyukainya. Orang-orang yang iri akan ketenaran dan keeksentrikkannya seperti Justin Hammer (Sam Rockwell) dan Ivan Vanko (Mickey Rourke) yang lebih kepada dendam lama keluarga, berusaha membuat Tony jatuh.
Hammer, yang cukup mempunyai modal besar dan juga motivasi setinggi langit untuk menyaingi Tony, tak cukup bisa menggulingkan Tony ke keterpurukan. Teknologi kacangannya jauh dibawah kecanggihan teknologi keluarga Stark yang sudah terbukti, teruji dan diakui.
Ivan yang mempunyai dendam turun temurun, berawal dari diusirnya ayah Ivan yaitu Anton Vanko (Yevgeni Lazarev) saat menjalin kerja sama dulu dengan ayah Tony, Howard Stark (John Slattery), selalu ingin memuaskan batinnya dengan ingin mencelakakan Tony.
Melihat aksi Ivan yang membuat Tony kocar-kacir saat Tony melakukan perlombaan balap mobil di Monaco, membuat Hammer tertarik untuk merekrut Ivan melakukan kerja sama yang dirasa cukup ampuh kalau mereka berdua dipadukan.
Namun Tony tetaplah Tony, ia yang memang lebih unggul dalam kepintaran dan kecanggihan juga menemukan penemuan baru yang membuat dirinya lebih kuat dan lebih bisa bertahan. Untuk melawan antek-antek pasukan gabungan dari Hammer dan Ivan, Tony si Iron Man dibantu oleh War Machine yang dijalankan oleh Letnan Kolonel James Rhodes (Don Cheadle).
Pepper Potts (Gwyneth Paltrow) yang tetap ciamik mengatur keseharian Tony, ditambah kehadiran Samuel L. Jackson dan Scarlett Johansson yang belum kehilangan aura seksi dan cantiknya, menjadikan Iron Man 2 makin berbumbu dalam menjalani tiap-tiap plot yang disusun.
John Favreau berhasil menjaga ritme kecemerlangan Iron Man 2 dengan film pendahulunya.
9,2/10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar