Sepasang muda-mudi sedang merayakan hari ulang tahun si wanita di ruang tengah dengan saling berciuman. Beberapa menit kemudian, BLAM. Pintu rumah si pria dibanting, dan wanita berlalu membelah New York.
Adegan awal itu tampak akan menjuruskan film ini pada kedataran film romantic comedy kebanyakan—yang tanpa istimewa dengan racikan utama tak beda jauh dengan pakem romcom lainnya—yang cukup banyak bertebaran di dunia hollywood. Dari judulnya saja orang pasti sudah menduga-duga, ini adalah cerita tentang dua orang penganut long distance relationship, yang selanjutnya terserah bagaimana sikap dan tindakan mereka menghadapi berondongan konflik yang akan datang. Plot yang mudah ditebak. Tapi tunggu dulu, tokoh utama yang memerankan film ini adalah Justin Long dan Drew Barrymore; dua orang yang memang sering putus nyambung di dunia nyata.
Kisah dimulai ketika Garrett (Justin Long) baru saja ditinggal kekasihnya. Seperti biasa, tiba-tiba ia dan dua sahabat dekatnya yaitu Dan (Charlie Day) dan Box (Jason Sudeikis)—tentu saja yang ditampilkan secara pandir untuk mengisi koridor komedinya—sudah berada di dalam bar yang cukup damai untuk menghibur Garrett. Di bar yang sama, hadir pula Erin (Drew Barrymore) yang juga sedang berusaha merontokkan pilunya, dengan bermain centipede yang terdapat di dalam bar. Di situlah pertemuan Garrett dan Erin bermula.
Singkat cerita, mereka akrab dan kemudian muncul masalah selanjutnya. Untuk memberi “pagar” agar hubungan mereka tak terlalu jauh, Erin menjabarkan bahwa keberadaannya di New York memang hanya sebatas sedang magang di surat kabar New York Sentinel, yang akan ia tempuh selama enam bulan. Setelah itu, ia harus kembali lagi ke San Francisco untuk melanjutkan sisa masa kuliahnya. Garrett pun juga tampak menyetujui ide “pagar” yang dicetuskan Erin tersebut. Tetapi yang terjadi selanjutnya adalah, enam bulan itu terlampau termanfaatkan dengan baik oleh mereka.
Nanette Burstein, sang sutradara yang banyak juga membuat film-film dokumenter seperti The Kid Stays in the Picture atau American Teen, sepertinya cukup lihai memanfaatkan hubungan Justin Long dan Drew Barrymore di kehidupan nyata—yang sudah pasti mempunyai chemistry tersendiri—sehingga ia tak usah terlalu repot mengarahkan; ditambah akting mereka yang juga lumayan. Ada beberapa scene yang dieksekusi dengan amat gemilang oleh mereka berdua. Charlie Day dan Jason Sudeikis pun berhasil membuat saya tidak risih. Filosofi hidup mereka yang unik kadang bisa diterima oleh siapa saja. Kehadiran band The Boxer Rebellion juga muncul menjadi penghias yang sepertinya tak keliru.
Going The Distance, boleh dibilang tak menawarkan sesuatu yang terlalu istimewa pada penontonnya. Tetapi walaupun plotnya sederhana, kealamian akting dari para pemainnya plus kesederhanaan jalan cerita dan jokes-jokes yang tak terlalu didramatisir malah membuat film ini jadi menyenangkan. Cukup mudah bersimpati untuk terus menyaksikan film ini dari menit ke menit.
Walaupun tak terlalu berhamburan, beberapa cerdas-lucunya juga membuat kita tak ragu untuk menertawakannya. Kita juga tak diajak bersendu ria menikmati persoalan childish ala-ala remaja. Perkara yang disuguhkan dalam film ini cukup jelas: bagaimana mereka harus berdamai dengan jarak.
3,5/5
ceritanya agak murahan tapi drew barrymore asik banget ditonton deh. Btw nice blog and review bro Sinopsis Film, Review Film, Resensi Film, Cerita Film
BalasHapus