Minggu, 25 Maret 2012

The Raid







Ketika truk pengangkut sepasukan elit itu melaju, Rama (Iko Uwais) bisa jadi terus memikirkan istri dan janin dalam perut istrinya. Rama dan yang lainnya ‘dipaksa’ tegang dalam suatu subuh yang tak ramah, lantaran misi mereka kali ini adalah menyergap sebuah gedung apartemen usang di daerah kumuh yang menjadi markas persembunyian Tama (Ray Sahetapy), penguasa wilayah, gembong besar, yang juga pembunuh berdarah dingin. Dia tinggal bersama dua begundal kepercayaannya, Andi (Donny Alamsyah) dan Mad Dog (Yayan Ruhian ).

Rencananya adalah menyerbu diam-diam. Tetapi dengan status penguasa wilayah, percuma bila seorang Tama tak tahu rencana penyerbuan diam-diam itu.

Selanjutnya apa yang terjadi ketika rencana klise itu telah diketahui, sementara pihak penyergap yang dipimpin oleh Sersan Jaka (Joe Taslim) telah meluncur ke dalam gedung? Tama memblokir semua pintu keluar dan mempersilakan semua penghuni—yang kebanyakan juga penjahat—yang ingin, ‘bersenang-senang’ melawan para pembela kebenaran tersebut.

Plot film ini sebenarnya sederhana. Sang inisiator penyerbuan, Letnan Wahyu (Pierre Gruno), sebetulnya punya ‘misi lain’ dalam penyergapan penjahat besar ini. Tetapi karena pengetahuan pasukannya yang terbatas, maka mudah saja bagi Letnan Wahyu untuk mengucapkan kalimat “kita sendirian di sini,” ketika Sersan Jaka memohon untuk didatangkan bala bantuan, di antara desingan peluru yang siap menembus kepala mereka kapan saja.

Atas nama film action, tentu tak sahih bila adegan pertempuran hanya melibatkan berondongan peluru yang hilir mudik. Pertarungan tangan kosonglah yang sejatinya ditunggu penonton, selain muncratan darah yang mengiprati seluruh lorong dan tembok apartemen.

The Raid merupakan film kedua produksi Merantau Films setelah Merantau (2009). Bedanya, The Raid amat sukses di kancah internasional, seperti terpilih menjadi The Best Film-Dublin Film Critics 2012, penghargaan Cadillac People's Choice Award di ajang Midnight Madness Toronto International Film Festival, dan bahkan The Raid akan dibuat ulang oleh Screen Gems (Resident Evil: Apocalypse, Underworld: Evolution, Underworld: Rise of The Lycans, Quarantine, Dear John & Priest) dengan Gareth Evans sebagai Eksekutif Produser.

Untuk urusan akting, yang paling menyita perhatian adalah Donny Alamsyah dan tentu saja, Ray Sahetapy. Iko Uwais yang merupakan pemeran utama di film ini, memang sejak dalam kemunculannya dalam Merantau boleh jadi dikatakan sebagai aktor laga yang patut diperhitungkan. Tetapi kemampuan aktingnya harus terus dipercantik, seperti pada artikulasi, penguasaan emosi, apalagi jika ingin terjun di dunia hollywood seperti harapan sang sutradara sendiri.

Walaupun The Raid merupakan film yang luar biasa, terdapat juga beberapa kejanggalan yang cukup mudah ditemukan di film ini. Itu lumrah. Dan barangkali, setelah kehebatan yang dilakukan Gareth Evans dan kawan-kawan menggarap film ini, detil-detil kecil itu akan jauh terkalahkan dengan rasa bangga, rasa legawa, karena bertambah lagi satu hal dari negeri ini yang bisa membuat kita menepuk-nepuk dada.










4/5

2 komentar:

  1. Iya bro, gw juga demen ini... :D Btw, itu title picture-nya keren banget, bro sendiri tuch yang gambar? gw fanboy soal-nya...

    Bro, gw follow ya blog-nya, monggo difollow balik... Thx


    http://moviereviewandpreview.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. Hehe makasih yah. Title picturenya ini punya radianrahim.deviantart.com
    Saya udah tulis sumbernya di profil sih, tapi saya sendiri belum mengemukakannya ke dia sendiri. Bro fanboy jadi sekalian mengingatkan saya nih hehe thx :)

    BalasHapus