Di
malam ganjil dengan lolongan anjing yang bersahut-sahutan, seorang pria bonyok
dan tergeletak di rumput. Tangannya diikat dengan rantai yang dililitkan ke
mobil yang siap menariknya ke arah timur, begitu juga kakinya, dengan mobil
yang siap menariknya ke arah barat. Di ujung riwayatnya, pria itu sibuk
menyumpahserapahi pimpinan gangster bengis yang ada di hadapannya. Beberapa
detik kemudian, pedal diinjak dan tubuhnya terbelah. Ususnya terburai dan jadi
makan malam anjing hutan. “Now you go
back to Chicago, you tell them that Los Angeles belongs to Mickey Cohen,”
ujar si bengis pada teman si usus terburai yang dibiarkan selamat itu.
Dengan
jajaran artis seperti Sean Penn, Nick Nolte, Josh Brolin, Ryan Gosling dan Emma
Stone, film bertema action-crime ini menjanjikan
sesuatu yang layak dinanti setelah film-film bertema serupa seperti The
Untouchables, L.A. Confidential, Scar Face atau American Gangster. Hadir line-up yang cukup
berkilau, tantangannya memang ada pada naskah (adaptasi) yang digarap Will
Beall dari buku Tales from the Gangster Squad gubahan Paul Lieberman.
Tentunya penonton sudah cukup akrab dengan suburnya film bertema mafia/gangster
dan Will Beall terbukti kurang dapat memberikan pembaruan dengan plot atau
kejutan-kejutan yang ditawarkan pada film ini. Memang menjadi tantangan
tersendiri bagi sineas untuk memeras otaknya dewasa ini jika ingin membuat
sesuatu yang lain pada film mafia/gangster.
Gangster Squad
menyajikan Mickey Cohen (Sean Penn) sebagai gangster besar sekaligus dealer heroin penguasa Los Angeles yang
mempunyai banyak polisi dan hakim sebagai temannya. Untungnya di kota itu masih
ada orang-orang berbudi baik. Adalah kepala polisi, Parker (Nick Nolte) yang
menunjuk seorang sersan ambisius, mantan pejuang pada perang dunia kedua, John
O’Mara (Josh Brolin), untuk membentuk tim khusus dalam rangka menghancurkan
kerajaan Mickey Cohen. John kemudian memilah dan akhirnya menunjuk empat orang
(plus satu orang di luar rencana) menjadi bagian dari timnya.
Lalu
mereka mulai menyisir titik-titik praktik/daerah kekuasaan Cohen dan dengan
kemunculan Grace (Emma Stone) sebagai pacar Cohen, pastilah penonton sudah tahu
bahwa ia bakal kepincut dengan ketampanan Jerry Wooters (Ryan Gosling), salah
satu anggota dari tim khusus penghancur Cohen.
Pada
akhirnya berbagai hantaman daya kejut dan belokan di setiap pergantian babak
terlalu mudah ditebak. Meski Sean Penn dan yang lain adalah artis dengan seni
peran yang baik, plot film ini tak lagi mengejutkan. Beberapa karakter juga tak
terlalu berkembang dalam penceritaannya sehingga terkesan hanya menjadi
tempelan saja.
Namun
demikian dalam segi teknis, Gangster
Squad memuaskan dengan produksi yang rapi, seni peran yang apik, tata
kostum yang oke dan setting yang
cukup meyakinkan untuk tahun 40-an. Adegan pertempuran dengan peluru maupun
tangan kosong pun cukup mengasyikkan dengan aksi-aksi yang banyak memuncratkan
darah. Walau agak superficial pada
naskahnya, Ruben Fleischer sang sutradara dengan baik dapat menghidupkan aura
dari film 40-an dalam tone, karakter,
dan narasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar